Bagi yang baru mengawali karier sebagai trader, belajar forex (foreign
exchange) adalah salah satu langkah wajib. Mereka harus mengetahui
berbagai hal tentang dunia trading. Mereka juga harus menentukan metode
trading yang akan digunakan.To get more news about
Tips Trading, you can visit wikifx.com official website.
Sebenarnya, dalam trading forex, setiap trader pasti punya metode
berbeda. Tidak masalah, selama menggunakan indikator forex yang jelas
untuk menemukan peluang trading.
Agar sukses berkarier sebagai trader, tidak masalah bila Anda meniru
strategi trader lain yang sudah berpengalaman. Apalagi bila indikator
tersebut sudah terbukti sukses di lapangan. Selain itu, jangan lupa
untuk terus melatih kemampuan menganalisis tren pasar.
Jadi, apa saja indikator forex yang paling sering dipilih oleh trader? Simak rangkumannya berikut ini.
The Price Action sering dipahami sebagai pola pergerakan harga. The
Price Action juga kerap dianggap sebagai indikator tersendiri. Dalam hal
ini, trader harus jeli menganalisis tren harga, sebelum memakai
indikator lain. Begitu sudah berhasil membaca tren, barulah trader bisa
mencoba indikator lain untuk mendeteksi arah sinyal entry.
Misalnya, trader melihat bahwa chart EUR/GBP yang berdurasi sejam
mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat dari time frame yang lebih
panjang pada chart. Berdasarkan informasi tersebut, trader harus menjual
mata uang tersebut agar mendapatkan peluang untuk menang lebih banyak.
The Moving Average (MA)
The Moving Average merupakan indikator forex yang paling sering
dipilih oleh para trader. Alasannya, MA sudah terbukti efektif dalam
trading forex. MA membantu trader untuk mencari peluang tertinggi yang
selaras dengan tren pasar secara umum.
MA dapat menampilkan garis hasil kalkulasi rata-rata pecahan mata uang
tertentu dengan periode spesifik. Makanya, trader dapat memanfaatkan
lebih dari satu MA secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk konfirmasi
tren pasar sebelum saatnya mencari momen tepat untuk posisi jual-beli.
The Relative Strength Index (RSI)
Indikator dalam trading forex ini adalah oscillator yang simpel. Lewat
indikator ini, trader dapat langsung melihat posisi mata uang dalam
tren pasar. Bila terjadi overbought, oversold, maupun pembalikan harga,
trader langsung bisa melihatnya lewat indikator RSI.
Sebagai oscillator, RSI memunculkan bilangan antara 0 – 100. Angka 100
menunjukkan mata uang yang mengalami overbought. Angka 0 menunjukkan
mata uang tersebut mengalami oversold. RSI dapat dimanfaatkan secara
seimbang untuk tren dan range pasar.
RSI sangat mudah dibaca, bahkan oleh trader pemula. Bila tren pasar
sedang naik, maka trader lebih mudah untuk membuka trading forex lagi.
The Stochastic
Sekilas, The Stochastic adalah oscillator yang mirip dengan RSI.
Trader juga dapat membaca tren overbought atau oversold melalui
indikator ini. Bahkan, trader juga dapat melihat kemungkinan terjadinya
pembalikan harga.
The Stochastic mempunyai dua garis penanda sinyal masuk, yaitu %K dan
%D. Bila garis %K bergerak melewati garis %D, maka trader mendapatkan
sinyal beli yang valid selaras dengan tren. Trader juga dapat mencari
sinyal jual dengan indikator ini.
Bagi yang baru belajar forex, kenalkan raja oscillator ini. Dari
namanya, MACD memakai unsur MA untuk memperlihatkan perubahan momen
dalam pasar. Untuk indikator ini, ada dua hal yang harus dipahami para
trader, yaitu:
Garis yang Berkaitan dengan Zero Line
Dengan mengidentifikasi garis ini, trader bisa melihat bias kenaikan dan penurunan yang terjadi pada mata uang.
Persilangan Atas dan Bawah pada Garis MACD
Garis merah adalah penanda untuk sinyal beli, sementara garis biru
untuk sinyal jual. Untuk identifikasi tren dan range, MACD jauh lebih
efektif. Begitu tren sudah terlacak, trader bisa langsung menetapkan
stop di bawah harga terkini sebelum persilangan. Trader juga dapat
mengatur limit dua kali nominal risiko.
The On Balance Volume (OBV)
Nah, indikator ini agak rumit. Saat harga di pasar naik, maka
indikator OBV ini juga akan naik. Begitu pula sebaliknya. Bila harga
sedang turun, maka OBV ikut menurun. Idealnya, volume mengonfirmasi tren
pasar. Namun, berhubung kondisi pasar tidak selalu ideal, maka ada
kemungkinan harga pasar masih tetap meskipun OBV naik.
The Wall